Selasa, 26 Mei 2015


Cerita saya di Akademi Kebidanan Bina Husada Tangerang

Alasan saya masuk Akbid yaitu karna saya ingin membahagiakan kedua orang tua saya. Karna jurusan ini adalah pilihan Ibu saya. Awalnya saya dari SMK Kesehatan di jurusan keperawatan. Sejujurnya saya lebih suka di jurusan keperawatan tapi pada saat masuk kuliah saya sudah mendaftar dan mengambil jurusan S1 Keperawatan tetapi pada saat rapat orang tua, Ibu saya berubah pikiran. Saya di arahkan masuk ke kebidanan saja, alasannya karna di kebidanan hanya 3 tahun, lebih cepat lulus daripada S1 Keperawatan yang pendidikan akademiknya sampai 4 tahun. Dan harus mengambil profesi selama 1 tahun. Jadi, ibu saya berubah pikiran. Baiklah saya melanjutkan di kebidanan dengan hati yang berat. Awalnya PPS (Pengenalan Program Study) yaaaahhh bisa disebut ospek lah. Di kampus ospek selama 3 hari dari pagi hingga sore hari, hmm... cukup melelahkan. Namanya juga Mahasiswa baru. Duuuhhh kalau inget-inget PPS tuh rasanya gimana yah, gak bisa apa-apa. Pokoknya junior selalu salah dimata senior. Hehe :D
            Setelah menyelesaikan PPS minggu depannya perdana masuk kuliah deh. Gak ada yang saya kenal saat itu. Tapi seiringnya waktu  berjalan, kami pun saling berkenalan dan saling berteman dengan baik. Di kelas itu ada berbagai macam sifat masing-masing, pokoknya ada yg seru, asyik, jail, rese, nyebelin, bawel, dan yang paling paling adalah yang suka ngebully, haha. Lucu-lucu deh kalau di pikir-pikir semuanya ada dikelas itu. Udah sampai semester 2 kita sekelas bareng, suka dukanya banyak tak terhingga deh pokoknya... hehe lebay :D
            Oh yaa, kuliah di kebidanan itu memang tak semudah yang orang lihat lho. Saat menjalaninya ada rasa dimana titik jenuh itu muncul? Karna apaaa? Tugas yang selalu terus dan terus numpuk, waktu kuliah yang padat, serta jarang liburnya. Harus kuat fisik dan mental. Oh ya kalau ngomongin soal mental udah gak di ragukan lagi lah yaaa... bisa dibilang sudah tahan banting hehe, dari dulu saat sekolah perawat sudah ngerasain gimana rasanya jadi tenaga medis. Yaaa memang menjadi seorang tenaga medis itu gak mudah, banyak waktu yang terbuang. Semuanya hanya untuk membantu dan menolong orang yang membutuhkan pertolongan, semua dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Kalau gak kuat fisik dan mental jangan coba-coba bermain dibidang kesehatan, karna ini berkaitan dengan nyawa manusia.
            Harapan saya kuliah di kebidanan ini, semoga apa yang di inginkan kedua orang tua saya, saya pribadi maupun dosen-dosen di Akademi Kebidanan Bina Husada ini  dapat terwujud dan membuahkan hasil yang manis di kemudian hari. Harus bersungguh-sungguh karna sudah bukan waktunya main-main lagi, harus bisa tunjukkin ke orang tua terutama kepada Ibu saya bahwa saya mampu menjalankan apa yang Ia inginkan walaupun awalnya saya tidak tertarik pada jurusan ini meskipun masih di bidang kesehatan. Semua yg dilakukan orangtua saya pasti semata-mata untuk demi masa depan saya. Saya harus percaya itu dan saya harus menghargai pilihan mereka. Apapun saya lakukan untuk membahagiakan mereka dikemudian  hari. Dan saya yakin tugas saya ke depan akan jauh lebih berat dari ini, ini belum seberapa, saya harus menggapainya sampai benar-benar bisa mendapatkan semua apa yang di impikan. Tetap harus belajar belajar dan belajar, lebih fokus lagi, jalani dengan hati yg ikhlas, jangan lupa selalu berdoa kepada Allah SWT, selalu bersyukur kepada-Nya dan tetap SEMANGAT...........!!!!!

Terimakasih J